Minggu, 16 November 2014

CONTOH LAPORAN STUDY KASUS

Assalammualaikum wr.wb..  Apa kabar para pembaca yang budiman ? semoga selalu sehat dan sejahtera ya, kali ini saya akan membagikan tulisan saya yang bertema kan tentang contoh Laporan Study Kasus, yang bukan lain ini adalah tugas kuliah saya. Yuk langsung aja..



                                                                         BAB I
     PENDAHULUAN

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relative permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktek atau penguatan yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita . sedangkang factor ekstrinsik nya adalah ada nya penghargaan, lingkungan yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik.
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indicator atau unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar.
Oleh karena itu, hubungan motivasi belajar bagi anak sangatlah besar pengaruhnya terhadap diri anak untuk dapat belajar dengan baik diperlukan proses dan motivasi yang baik pula. Itulah maka para ahli psikologi memperhatikan soal motivasi yang baik. Dalam hal ini perlu ditegaskan bahwa motivasi tidak pernah dikatakan baik, apabila tujuan yang diinginkan juga tidak baik..
Berdasarkan penelitian melalui studi kasus ini kita sebagai calon pendidik dan tenaga kependidikan,  agar terlebih dahulu mengetahui mengenai motivasi belajar bagi anak itu seperti apa.

Tujuan dan manfaat

1.    Tujuan
Berdasarkan latar belakang studi kasus diatas, tujuan yang ingin kita capai yaitu meliputi:
a)      Untuk mengetahui apa yang dimaksud motivasi belajar?
b)      Mengetahui cara memotivasi anak untuk belajar?
c)      Untuk mengetahui prinsip-prinsip didalam motivasi?
d)     Untuk mengetahui fungsi motivasi dalam pembelajaran disekolah?
e)      Menambah ilmu pengetahuan mengenai meningkatkan motivasi belajar bagi anak?

2.    Manfaat
Berdasarkan tujuan diatas manfaat yang ingin dicapai yaitu:
a)      Mampu memotivasi anak dalam belajar.
b)      Mampu memberikan motivasi belajar bagi anak.
c)      Mampu menanamkan kebutuhan akan belajar terhadap anak melalui motivasi pembelajan disekolah.
d)     Memberikan pengetahuan kepada kita sebagai calon pendidik dan tenaga kependidikan terhadap motivasi belajar bagi anak.

BAB II  
DESKRIPSI MASALAH

A.   DATA ANAK
a.    Nama                                : Muhammad Ramdani
b.    Tempat Lahir                    : Jakarta
c.    Tanggal Lahir                   : 10 Nopember 2003
d.    Kelas                                : III (tiga)
e.    Tempat Sekolah                : SD
f.     Alamat Rumah                : Pasar Genjing
g.    Hobby                              : Bermain

A.    Keadaan Anak
1.      Fisik Anak
Dari peneliian yang saya lakukan terhdap anak yang bernama Dani, dapat saya katakan fisik anak adalah sebagai berikut:
a)      Tidak terdapat cacat pada fisik anak
b)      Mempunyai badan yang gemuk
c)      Rambut lurus dan pendek
d)     Warna kulit hitam
e)      Senang bercanda

2.      Mental Anak
Setelah saya amati anak ini dapat disimpulkan keadaan mental anak ini sebagai berikut:
a)      Anak cukup memiliki sifat pemalu ketika mendapat perintah seperti maju kedepan.
b)      Memiliki jiwa yang kuat meski sudah dua kali tidak naik kelas.
c)      Anak kurang percaya diri didalam belajar .

3.      Kelemahan Anak
Berdasarkan hasil penelitian yang telah saya lakukan anak ini memiliki kelemahan didalam belajar sebagai berikut:
a)      Kurangnya minat anak untuk belajar.
b)      Kurang aktif  didalam belajar.
c)      Sulit  untuk tekun didalam mengulang pembelajaran.
d)     Sulit membedakan beberapa huruf seperti b dan d.
e)      Terbiasa membaca dengan menebak seperti kata “bermalam, maka kata yang diucapkannya menjadi “bermain”

4.      Kelebihan Anak
Dapat dilihat kelebihan yang dimiliki anak yaitu pandai berbicara dengan baik. Memiliki teman-teman yang cukup banyak.

B.     Permasalahan Anak
1.      Terhadap diri sendiri
Setelah saya teliti anak ini memiliki permasalahan terhadap dirinya sendiri didalam belajar yaitu kurang percaya dirinya anak didalam belajar ini terlihat ketika ia mengerjakan tugas (PR), anak ini selalu bertanya apakah tugas nya itu sudah benar atau belum dan anak ini juga kadang-kadang kurang yakin akan bisa memahami pelaajaran bahkan meminta isi jawaban. Saat membaca, seringkali membaca dengan menebak-nebak. Karena ia malas ketika harus mengeja bacaan dengan baik. Padahal ia bisa.
2.      Keluarga
Dari beberapa pengamatan yang saya lakukan dapat dikatakan anak ini kurang mendapat motivasi dari orangtua karena kedua orangtuanya terlalu sibuk dengan pekerjaannya sebagai pedagang tas di pasar rumput untuk mencari nafkah. Adapun kakaknya, harus bekerja di pagi hari untuk biaya kuliahnya. Dan selesai bekerja, ia langsung kuliah hingga malam hari. Tapi biasanya, kakak anak ini ini sering membantu mengerjakan tugas di hari libur seperti hari minggu. Namun, tidak membimbing anak ini mencari isi jawaban, melainkan memberitahukannya. Dan hal inilah yang mengakibatkan anak ini kurang mendapatkan motivasi dari keluarga dalam belajar.
3.      Lingkungan
Dari penelitian yang saya lakukan anak ini tidak mempunyai masalah yang serius terhadap lingkungan sekitar yaitu masyarakat, ia senang sekali bermain dengan lingkungan sekitarnya. Tak heran hanya saja anak ini memiliki teman-teman bermain yang cukkup banyak.
4.      Sekolah
Dari penelitain dan keterangan wali kelas anak ini saya simpulkan bahwa permasalahan anak terhadap sekolah ialah
a)      Lambat dalam menerima pelajaran yang disampaikan.
b)      Susah dalam berinteraksi dengan guru.
c)      Agak pemalas.
5.      Dampak
Dari masalah yang ada dampak negatif yang akan terjadi akibat adanya masalah ini adalah anak ini kemungkinan tidak akan naik kelas ke kelas 4.


                                                                  BAB III 
                                                                                 KAJIAN TEORI

A.   Pengertian motivasi
Berbicara mengenai pengertian motivasi sungguh sudah sangat banyak defenisi yang dikemukakan oleh para ahli psikologi, untuk itu mari kita lihat terlebih dahulu arti motivasi secara etimologinya. Secara etimologi, motif atau dalam bahasa .inggris  motive, berasal dari motion yang berarti “gerakan” atau “sesuatu yang bergerak”. Jadi istilah motif erat berkaitan dengan gerak yakni gerakan yang dilakukan oleh manusia atau disebut juga perbuatan atau tingkah laku. Motif disini psikologi berarti rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenagauntuk terjadinya suatu tingkah laku. Sebenarnya, motivasi merupakan istilah yang lebih umum yang menunjuk pada seluruh proses gerakan termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dari dalam diri individu, tingkah laku yang ditimbulkannya, dan tujuan atau akhir dari gerakan atau perbuatan. Namun dengan demikian motivasi dapat diartikan sebagai:
1.    Dorongan yang timbul pada diri seseorang, secara disadari atau tidak disadari, untuk melakukan tindakan dengantujuan tertaentu.
2.    Usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang untuk bergerak melakukan sesuatu kaerana ingin mencapai tujuan yang diinginkan.
Dari pengertian diatas motivasi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu, motivasi yang datang dari dalam diri seseorang ( internal) dan motivasi yang datang dari luar yang berupa usaha membentuk diri orang lain. Motivasi belajar adalah merupakan factor psikis yang bersifat non-Intelektual, peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhsn gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energy untuk melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang kuat. Jadi tugas guru serta orang tua untuk mendorong agar siswa dan putra-putri agar pada dirinya tumbuh motivasi.

B.   Tujuan Motivasi
Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk mengerakan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil dan mencapai tujuan tertentu.
Bagi seorang guru tujuan motivasi adalah untuk menggerakan atau memacu para siswa agar mempunyai keinginan dan kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajar sehingga tujuan pendidikan sesuai dengan yang diinginkan dan yang diharapkan serta apa yang telah ditetapkan dalam kurikulum sekolah.
Tindakan motivasi akan dapat berhasil jika tujuannya jelas dan disadari oleh orang yang dimotivasi serta sesuai dengan orang yang dimotivasi. Oleh karena itu, setiap orang yang memberikan motivasi harus mengenal dan memahami latarbelakang kehidupan, kebutuhan, dan kepribadian orang yang akan dimotivasi.

C.   Teori-Teori Motivasi
a.    Teori Hedonisme
Hedone adalah bahasa yunani yang artinya adalah kesukaan, kesenangan atau kenikmatan. Hedonism adalah suatu aliran dalam filsafat yang memandang bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari kesenagan (hedone) yang bersifat duniawi.
Implikasi dari teori ini adalah bahwa adanya anggapan bahwa semua akan cendrung menghindari hal-hal yang sulit , menyusahkan dan beresiko berat, tetapi lebih suka meakukan sesuatu yang mendatangkan kesenangan baginya. Dan menurut teori ini para siswa harus diberi motivasi secara tepat agar tidak malas dan mau bekerja dengan baik, dengan memenuhi kesenangan.
b.    Teori Naluri
Pada dasarnya manusia mempunyai tiga dorongan nafsu pokok yang hal ini disebut juga dengan naluri, yaitu:
-          Dorongan nafsu (naluri) mempertahankan diri
-          Dorongan nafsu (naluri) mengembangkan diri
-          Dorongan nafsu (naluri) mengembangkan/mempertahan kan jenis
Dengan dimilikinya tiga naluri pokok tersebut, maka kebiasaan, tindakan dan tingkah laku manusia yang diperbuatnya mendapat dorongan dari tiga naluri tersebut. Oleh karena itu menurut teori ini untuk memotivasi seseorang harus berdasarkan naluri mana yang harus dituju dan dikembagkan.
c.    Teori Reaksi Ynag Dipelajari
Teori ini berpandangan bahwa tindakan atau prilaku manusia tidak berdasarkan naluri, tetapi berdasarkan pola tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan di tempat orang itu hidup, oleh kaena itu teori ini disebut pula dengan “teori lingkungan kebdayaa”.
 Menurut teori ini apabila seorang guru akan memotivasi anak didiknya, guru hendaknya mengetahui benar-benar latarbelakang kehidupan dan kebudayaan orang akan dia mberikan motivasi.
d.    Teori Daya Pendorong
Teori ini adalah gabungan dari “teori naluri” dangn “teori reaksi yang dipelajari”. Daya pendorong adalah semacam naluri, tetapi hanyalah dorongan yang luas terhadap suatu arah yang umum. Oleh karena itu menurut teori ini apabila seorang guru ingin memotivasi anak muridnya, harus mendasrkan atas daya dorong yaitu, naluri dan reaksi yang dipelajri dari kebudayaan lingkungan yang dimiliki.
e.    Teori Kebutuhan
Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan manusia pada hakekatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik fisik, ataupun psikis.  Oleh karena itu menurut teori ini, apabila seorang guru ingin memberikan motivasi kepada anak didiknaya, maka dia harus mengetahui terlebih dahulu apa kebutuhan yang akan dimotivasinya.
Abraham maslow mengemukakan ada lima tingkatan kebutuhan pokok manusia dan kelima tingkatan kebutuhan itu di jadikan pengertian kunci dalam mempelajari motivasi.
1.    Kebutuhan  Fisiologis
Kebutuhan yang harus dipuaskan untuk dapat tetap hidup termasuk makan, rumah, pakaian, udara, untuk bernapas dan sebagainya.
2.   Kebutuhan akan rasa aman
Ketika kebutuhan fisiologis seseorang telah dipuaskan, perhatian, perhatian dapat diarahkan kepada kebutuhan akan keselamatan.
3.    Kebutuhan akan cinta kasih  atau kebutuhan sosial.
4.    Kebutuhan akan penghargaan
5.    Kebutuhan aktualisasi.

D.   Prinsip-prinsip motivasi
Kenneth H.Hower, mengemukakan prinsip-prinsip motivasi sebagai berikut:
1.    Pujian lebih efektif dari pada hukuman.
2.    Motivasi yang berasal dari dalam individu lebih efektif dari motivasi yang dipaksakan dari luar’
3.    Motivasi itu mudah menjalar atau tersebar terhadap orang lain.
4.    Pemahaman yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan merangsang motivasi.
5.    Motivasi yang besar erat kaitan nya dengan kreativitas murid dan lain-lain.

E.   Bentuk-bentuk motivasi disekolah
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar disekolah, yaitu:
1.    Memberi angka.
2.    Hadiah.
3.    Saingan/kompetisi.
4.    Ego-involment.
5.    Member ulangan.
6.    Mengetahui hasil.
7.    Pujian.
8.    Hukuman.
9.    Hasrat untuk belajar.
10. Minat
11. Tujuan yang diakui.

F.    Peranan motivasi dalam belajar dan pembelajaran.
Ada beberapa peranan penting dari motivsi dalam belajar dan pembelajaran , antara lain yaitu:
1.    Menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar.
2.    Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai.
3.    Menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar.
4.    Menentukan ketekunan belajar.

G.   Teknik-teknik motivasi dalam pembelajaran.
Beberapa teknik motivasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran sebagai berikut:
        1            Pernyataan penghargaan secara verbal.
        2            Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan.
        3            Menimbulkan rasa ingin tahu.
        4            Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa.
        5            Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa.
        6            Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam                                   belajar.
        7            Gunakan kaitan yang unik dan tak terduga untuk menerapkan suatu konsep dan prinsip yang dipahami.
        8            Menuntut siswa untuk menggunakan hal-hal yang dipelajari sebelum nya.
        9            Menggunakan simulasi dan permainan.
    10            Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemahiran nya didepan umum.
    11            Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan  siswa dalam kegiatan belajar.
    12            Memahami iklim social dalam sekolah .
    13            Memanfaatkan kewibawaan guru secara tepat.
    14            Mempadukan motif-motif yang kuat.
    15            Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai.
    16            Merumuskan tujuan-tujuan sementara.
    17            Memberitahukan hasil kerja yang telah dicapai.
    18            Membuat suasana persaingan yang sehat diantara para siswa.
    19            Mengembangkan persaingan dengan diri sendiri.
    20            Memberikan contoh yang positif.

H.   Motivasi Dalam Pembelajaran di kelas
Ada sejumlah indikator untuk mengetahui siswa yang memiliki motivasi dalam proses pembelajaran diantaranya:
1.    Memeiliki gairah yang tinggi
2.    Penuh semangat
3.    Memilki rasa penasran atau rasa ingin tahu yang tinggi
4.    Mampu “berjalansendiri” ketiaka guru meminta siswa mengerjakan sesuatu
5.    Memniliki rasa percaya diri
6.    Memilki konsentrasi yang tinggi
7.    Kesulitan dianggap sebagai tantangan yang harus diahdapi
8.    Memilki kesabaran dan daya juang yang tinggi
Namun,  ada juga sejumlah indikator siswa yang memilaki motivasi rendah yaitu:
1.    Perhatian terhada pelajaran kurang
2.    Semanga juangnya rendah
3.    Mengerjakan sesuatu merasa nenjadi beban yang berat
4.    Sulit untuk bias jalan sendiri bila mendapat tugas
5.    Memilki ketergantungan pada orang lain
6.    Merasa bias berjalan bila “dipaksa”
7.    Memilki konsentrasi yang kurang
8.    Mereka cendrung menjdi pembuatkegaduhan
9.    Mudah berkeluh kesah dam pesimis ketiaka mengahdapi kesulitan.



                                                                           BAB IV 
               RANCANGAN SOLUSI

A.    Proses pembelajaran untuk mengembangkan motivasi belajar anak didik

Untuk membangun dan mengembangkan motivasi belajar siswa ada sejumlah cara yang dapat dilakukan guru didalam kelas diantaranya:
a)      Memberikan ganjaran kepada siswa untuk pekerjaan yang harus diselesaikan
b)      Target pencapaian harus jelas
c)      Kembangkan suasana yang memungkinkansiswa merasa diterima dan didukung
d)     Usahakan merespon pertanyaan siswa secara positif, dan segera memberiakan pujian kepada siswa yang mampu memberikan pertanyaan dengan baik
e)      Jangan memberikan tugas diluar kemampuan siswa
f)       Mengenalkan pada siswa tentang “ketuntasan belajar”
g)      Menciptakan kompetisi yang terlalu intens diantara siswa
h)      Menunjukkan kemampuan munguasai bahan yang diajarkan, antusianisme, dan menarik dalam menyampikan pelajaran.

B.     Pengembangan motivasi anak didik dengan “latihan motivasi diri”
Pengembangan motivasi belajar anak didik dapat dilakukan langsung oleh guru, dapat juga dilakukan langsung oleh siswa itu sendiri dengan menggunakan “ model latihan motivasi diri”. Dengan menggunakan latiahan motivasi diri, siswa dituntut secara aktif untuk mengembangakan motivasi belajarnya sendiri melalui aktivutas sendiri dan memantaunya sendiri.
Mengembangakn motivasi belajar dengan menggunakan model latiahan motivasi diri terdapat enam macam kegiatan yang harus dilakukan siswa, yaitu:
1.   Mengembangkan motivasi intrinsik
Motivasi jenis ini sangat penting untuk dikembangakan dalam proses pembelajaran karena motivasi ini muncul secara alami dari dalam diri siswa. Kegiatan utama yang harus dilakikan adalah.
a)      Menulis tiga alas an mengapa belajar, dengan mempokoskan pada kebutuhan, ras igai tahu, dan kenyamanan dalam belajar.
b)      Memikirkan tentang apa yang akan dilakukan dalam belajar
2.    Membantu motivasi ekstrinsik
Motivasi ektrinsik adalah motivasi yang datang dari luar diri siswa dan tidak seefektif motivasi intrinsik karena didalamnya hanya mencakup tujuan, nilai-nilai, dan minat orang lain yang dapat mempengruhi diri siswa. Oleh karena itu peliharalah alasan motivasi intrinsic dalam pembelajaran.
3.    Mendiskripsikan kegiatan
Kegiatan yang dilakukan siswa disini adalah mendiskripsikan kegiatan apa saja yang dilakukan untuk mengembangkan motivasi belajar. Disini kejujuran sangatlah dituntut agar mendapat hasil yang maksimal. Format deskrifsi kegiatan adalah:

Kembangkan Motivasi (deskripsi kegiatan)
Tanggal :
Adakah urutan-urutan belajar kamu?
Uraikan disini
Berapa lama waktu yang kamu perlukan untuk melakukan kegiatan ini?
Uraikan disini
Siapa narasumbernya?
Uraikan disini
Apa saja yang dijadikan sumber informasi dalam belajar?
Uraikan disini
Bagaimana saya akan dapat menguasai apa yang saya pelajari?
Uraikan disini
Kapan saya mencatat kemajuan belajar saya dalam belajar?
Uraikan disini
Ganjaran apa saja yang saya berikan pada diri say jika memperoeh kemajuan dalam belajar?
Uraikan disini
Kemana saya harus pergi jika tidak memperoleh kemajuan seperti yang saya inginkan?
Uraikan disini

4.      Memantau dan mendeskripsikan kemajuan kegiatan
Dengan memantau dan mendiskripsikan kemajuan kegiatan ini, siswa akan mengetahui dengan sendirinya sampai dimana kemajuan yang telah di capai serta kekurangan-kekurangan yang masih ada.
5.      Memilih mentor
Dalam mengembangkan motivasi belajar siswa perlu seorang mentor. Mentor ini bukan saja sangat diperlukan oleh siswa yang mengalmi kesulitan dalam latihan mengembangkan motivasi diri saja, tetapi juga diperlukan semua siswa. Untuk memperoleh mentor yang efektif dalam membantu siswa, perlu dikembangkan kreterie menor yang baik. Mentor yang baik adalah mentor yang mempunyai kreteria sebagai berikut:
ü  Menjadi orang yang dipercaya anak
ü  Memahami motivasi anak
ü  Memahamai kegiatan anak
ü  Memberikan dorongan tanpa memberikan penilaian
ü  Mampu memberkan cara-cara mengatasi hambatan
6.      Membuat kesimpulan
Kegiatan terakhir dalam latihan mengembangakan motivasi diri adalah kembuat kesimpulan dari keseluruhan kegiatan yang dilakukan. Dengan kesimpuan ini dapat diketahui sampai dimana keefektifan diri siswa selama berlatih mengembangakan motivasi belajar sendiri.

 DAFTAR PUSTAKA

Sukdinata Syaodih Nana. 2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Asrori Muhammad. Psikologi Pembelajaran. Bandung: Walana Prima,2008.
Purwanto Ngalim. Psikologi pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 200.
Hamalik, Umar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara, 2001.
Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grapindo Persada, 2007.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar