Assalammualaikum wr.wb.. Apa kabar para pembaca yang budiman ? semoga selalu sehat dan sejahtera ya, kali ini saya akan membagikan tulisan saya yang bertema kan tentang contoh Laporan Study Kasus, yang bukan lain ini adalah tugas kuliah saya. Yuk langsung aja..
BAB
I
PENDAHULUAN
Motivasi
dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah
perubahan tingkah laku secara relative permanen dan secara potensial terjadi
sebagai hasil dari praktek atau penguatan yang dilandasi tujuan untuk mencapai
tujuan tertentu.
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik,
berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan
akan cita-cita . sedangkang factor ekstrinsik nya adalah ada nya penghargaan,
lingkungan yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik.
Hakikat
motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswi yang
sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan
beberapa indicator atau unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar
dalam keberhasilan seseorang dalam belajar.
Oleh
karena itu, hubungan motivasi belajar bagi anak sangatlah besar pengaruhnya
terhadap diri anak untuk dapat belajar dengan baik diperlukan proses dan
motivasi yang baik pula. Itulah maka para ahli psikologi memperhatikan soal
motivasi yang baik. Dalam hal ini perlu ditegaskan bahwa motivasi tidak pernah
dikatakan baik, apabila tujuan yang diinginkan juga tidak baik..
Berdasarkan penelitian melalui studi
kasus ini kita sebagai calon pendidik dan tenaga kependidikan, agar
terlebih dahulu mengetahui mengenai motivasi belajar bagi anak itu seperti apa.
Tujuan dan manfaat
1. Tujuan
Berdasarkan
latar belakang studi kasus diatas, tujuan yang ingin kita capai yaitu meliputi:
a)
Untuk mengetahui apa yang dimaksud motivasi belajar?
b)
Mengetahui cara memotivasi anak untuk belajar?
c)
Untuk mengetahui prinsip-prinsip didalam motivasi?
d)
Untuk mengetahui fungsi motivasi dalam pembelajaran disekolah?
e)
Menambah ilmu pengetahuan mengenai meningkatkan motivasi belajar
bagi anak?
2. Manfaat
Berdasarkan
tujuan diatas manfaat yang ingin dicapai yaitu:
a)
Mampu memotivasi anak dalam belajar.
b)
Mampu memberikan motivasi belajar bagi anak.
c)
Mampu menanamkan kebutuhan akan belajar terhadap anak melalui
motivasi pembelajan disekolah.
d)
Memberikan pengetahuan kepada kita sebagai calon pendidik dan
tenaga kependidikan terhadap motivasi belajar bagi anak.
BAB
II
DESKRIPSI
MASALAH
A. DATA ANAK
a. Nama : Muhammad Ramdani
b. Tempat
Lahir : Jakarta
c. Tanggal
Lahir : 10 Nopember 2003
d. Kelas : III (tiga)
e. Tempat
Sekolah : SD
f. Alamat
Rumah : Pasar Genjing
g. Hobby : Bermain
A.
Keadaan Anak
1.
Fisik Anak
Dari peneliian yang saya lakukan terhdap anak yang bernama Dani, dapat saya katakan fisik anak
adalah sebagai berikut:
a)
Tidak terdapat cacat pada fisik anak
b)
Mempunyai badan yang gemuk
c)
Rambut lurus dan pendek
d)
Warna kulit hitam
e)
Senang bercanda
2.
Mental Anak
Setelah saya amati anak ini dapat
disimpulkan keadaan mental anak ini sebagai berikut:
a)
Anak cukup memiliki sifat pemalu
ketika mendapat perintah
seperti maju kedepan.
b)
Memiliki jiwa yang kuat meski sudah dua kali tidak naik kelas.
c)
Anak kurang percaya diri didalam belajar .
3.
Kelemahan Anak
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
saya lakukan anak ini memiliki kelemahan didalam belajar sebagai berikut:
a)
Kurangnya minat anak untuk belajar.
b)
Kurang aktif didalam belajar.
c)
Sulit untuk tekun didalam mengulang pembelajaran.
d)
Sulit
membedakan beberapa huruf seperti b dan d.
e)
Terbiasa
membaca dengan menebak seperti kata “bermalam, maka kata yang diucapkannya
menjadi “bermain”
4.
Kelebihan Anak
Dapat dilihat kelebihan yang dimiliki anak
yaitu pandai berbicara dengan baik. Memiliki teman-teman yang cukup banyak.
B.
Permasalahan
Anak
1.
Terhadap diri
sendiri
Setelah saya teliti anak ini memiliki
permasalahan terhadap dirinya sendiri didalam belajar yaitu kurang percaya
dirinya anak didalam belajar ini terlihat ketika ia mengerjakan tugas (PR),
anak ini selalu bertanya apakah tugas nya itu sudah benar atau belum dan anak
ini juga kadang-kadang kurang yakin akan bisa memahami pelaajaran bahkan
meminta isi jawaban. Saat membaca, seringkali membaca dengan menebak-nebak.
Karena ia malas ketika harus mengeja bacaan dengan baik. Padahal ia bisa.
2.
Keluarga
Dari beberapa pengamatan yang saya lakukan
dapat dikatakan anak ini kurang mendapat motivasi dari orangtua karena kedua
orangtuanya terlalu sibuk dengan pekerjaannya sebagai pedagang tas di pasar
rumput untuk mencari nafkah. Adapun kakaknya, harus bekerja di pagi hari untuk
biaya kuliahnya. Dan selesai bekerja, ia langsung kuliah hingga malam hari.
Tapi biasanya, kakak anak ini ini sering membantu mengerjakan tugas di hari
libur seperti hari minggu. Namun, tidak membimbing anak ini mencari isi
jawaban, melainkan memberitahukannya. Dan hal inilah yang mengakibatkan anak
ini kurang mendapatkan motivasi dari keluarga dalam belajar.
3.
Lingkungan
Dari penelitian yang saya lakukan anak ini
tidak mempunyai masalah yang serius terhadap lingkungan sekitar yaitu
masyarakat, ia senang sekali bermain dengan lingkungan sekitarnya. Tak heran hanya
saja anak ini memiliki teman-teman bermain yang cukkup banyak.
4.
Sekolah
Dari penelitain dan keterangan wali kelas anak
ini saya simpulkan bahwa permasalahan anak terhadap sekolah ialah
a)
Lambat dalam menerima pelajaran yang disampaikan.
b)
Susah dalam berinteraksi dengan guru.
c)
Agak pemalas.
5.
Dampak
Dari masalah yang ada dampak negatif yang akan
terjadi akibat adanya masalah ini adalah anak ini kemungkinan tidak akan naik
kelas ke kelas 4.
A. Pengertian
motivasi
Berbicara mengenai pengertian motivasi sungguh sudah
sangat banyak defenisi yang dikemukakan oleh para ahli psikologi, untuk itu
mari kita lihat terlebih dahulu arti motivasi secara etimologinya. Secara
etimologi, motif atau dalam bahasa .inggris motive, berasal
dari motion yang berarti “gerakan” atau “sesuatu yang bergerak”. Jadi istilah
motif erat berkaitan dengan gerak yakni gerakan yang dilakukan oleh manusia
atau disebut juga perbuatan atau tingkah laku. Motif disini psikologi berarti
rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenagauntuk terjadinya suatu tingkah
laku. Sebenarnya, motivasi merupakan istilah yang lebih umum yang menunjuk pada
seluruh proses gerakan termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul
dari dalam diri individu, tingkah laku yang ditimbulkannya, dan tujuan atau
akhir dari gerakan atau perbuatan. Namun dengan demikian motivasi dapat
diartikan sebagai:
1. Dorongan
yang timbul pada diri seseorang, secara disadari atau tidak disadari, untuk
melakukan tindakan dengantujuan tertaentu.
2. Usaha-usaha
yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang untuk bergerak melakukan
sesuatu kaerana ingin mencapai tujuan yang diinginkan.
Dari pengertian diatas motivasi dapat dibagi
menjadi dua jenis yaitu, motivasi yang datang dari dalam
diri seseorang ( internal) dan motivasi yang datang dari luar yang berupa usaha
membentuk diri orang lain. Motivasi belajar adalah merupakan factor psikis yang
bersifat non-Intelektual, peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhsn
gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi
kuat akan mempunyai banyak energy untuk melakukan kegiatan belajar. Hasil
belajar akan optimal kalau ada motivasi yang kuat. Jadi tugas guru serta orang
tua untuk mendorong agar siswa dan putra-putri agar pada dirinya tumbuh
motivasi.
B. Tujuan Motivasi
Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah
untuk mengerakan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauan untuk
melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil dan mencapai tujuan tertentu.
Bagi seorang guru tujuan motivasi adalah untuk
menggerakan atau memacu para siswa agar mempunyai keinginan dan kemauannya
untuk meningkatkan prestasi belajar sehingga tujuan pendidikan sesuai dengan
yang diinginkan dan yang diharapkan serta apa yang telah ditetapkan dalam
kurikulum sekolah.
Tindakan
motivasi akan dapat berhasil jika tujuannya jelas dan disadari oleh orang yang
dimotivasi serta sesuai dengan orang yang dimotivasi. Oleh karena itu, setiap
orang yang memberikan motivasi harus mengenal dan memahami latarbelakang
kehidupan, kebutuhan, dan kepribadian orang yang akan dimotivasi.
C. Teori-Teori
Motivasi
a. Teori
Hedonisme
Hedone
adalah bahasa yunani yang artinya adalah kesukaan, kesenangan atau kenikmatan.
Hedonism adalah suatu aliran dalam filsafat yang memandang bahwa tujuan hidup
yang utama pada manusia adalah mencari kesenagan (hedone) yang bersifat
duniawi.
Implikasi dari teori ini adalah
bahwa adanya anggapan bahwa semua akan cendrung menghindari hal-hal yang sulit
, menyusahkan dan beresiko berat, tetapi lebih suka meakukan sesuatu yang
mendatangkan kesenangan baginya. Dan menurut teori ini para siswa harus diberi
motivasi secara tepat agar tidak malas dan mau bekerja dengan baik, dengan
memenuhi kesenangan.
b. Teori
Naluri
Pada
dasarnya manusia mempunyai tiga dorongan nafsu pokok yang hal ini disebut juga
dengan naluri, yaitu:
- Dorongan
nafsu (naluri) mempertahankan diri
- Dorongan
nafsu (naluri) mengembangkan diri
- Dorongan
nafsu (naluri) mengembangkan/mempertahan kan jenis
Dengan dimilikinya tiga naluri pokok tersebut, maka
kebiasaan, tindakan dan tingkah laku manusia yang diperbuatnya mendapat
dorongan dari tiga naluri tersebut. Oleh karena itu menurut teori ini untuk
memotivasi seseorang harus berdasarkan naluri mana yang harus dituju dan
dikembagkan.
c. Teori
Reaksi Ynag Dipelajari
Teori ini berpandangan bahwa tindakan atau prilaku
manusia tidak berdasarkan naluri, tetapi berdasarkan pola tingkah laku yang
dipelajari dari kebudayaan di tempat orang itu hidup, oleh kaena itu teori ini
disebut pula dengan “teori lingkungan kebdayaa”.
Menurut teori ini apabila seorang guru akan
memotivasi anak didiknya, guru hendaknya mengetahui benar-benar latarbelakang
kehidupan dan kebudayaan orang akan dia mberikan motivasi.
d. Teori Daya
Pendorong
Teori
ini adalah gabungan dari “teori naluri” dangn “teori reaksi yang dipelajari”.
Daya pendorong adalah semacam naluri, tetapi hanyalah dorongan yang luas
terhadap suatu arah yang umum. Oleh karena itu menurut teori ini apabila
seorang guru ingin memotivasi anak muridnya, harus mendasrkan atas daya dorong
yaitu, naluri dan reaksi yang dipelajri dari kebudayaan lingkungan yang
dimiliki.
e. Teori
Kebutuhan
Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan
manusia pada hakekatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik fisik, ataupun
psikis. Oleh karena itu menurut teori ini, apabila seorang guru
ingin memberikan motivasi kepada anak didiknaya, maka dia harus mengetahui
terlebih dahulu apa kebutuhan yang akan dimotivasinya.
Abraham maslow mengemukakan ada lima
tingkatan kebutuhan pokok manusia dan kelima tingkatan kebutuhan itu di jadikan
pengertian kunci dalam mempelajari motivasi.
1. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan
yang harus dipuaskan untuk dapat tetap hidup termasuk makan, rumah, pakaian,
udara, untuk bernapas dan sebagainya.
2. Kebutuhan akan
rasa aman
Ketika
kebutuhan fisiologis seseorang telah dipuaskan, perhatian, perhatian dapat
diarahkan kepada kebutuhan akan keselamatan.
3. Kebutuhan
akan cinta kasih atau kebutuhan sosial.
4. Kebutuhan
akan penghargaan
5. Kebutuhan
aktualisasi.
D. Prinsip-prinsip
motivasi
Kenneth H.Hower, mengemukakan
prinsip-prinsip motivasi sebagai berikut:
1. Pujian
lebih efektif dari pada hukuman.
2. Motivasi
yang berasal dari dalam individu lebih efektif dari motivasi yang dipaksakan
dari luar’
3. Motivasi
itu mudah menjalar atau tersebar terhadap orang lain.
4. Pemahaman
yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan merangsang motivasi.
5. Motivasi
yang besar erat kaitan nya dengan kreativitas murid dan lain-lain.
E. Bentuk-bentuk
motivasi disekolah
Ada
beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar
disekolah, yaitu:
1. Memberi
angka.
2. Hadiah.
3. Saingan/kompetisi.
4. Ego-involment.
5. Member
ulangan.
6. Mengetahui
hasil.
7. Pujian.
8. Hukuman.
9. Hasrat
untuk belajar.
10. Minat
11. Tujuan yang diakui.
F. Peranan
motivasi dalam belajar dan pembelajaran.
Ada
beberapa peranan penting dari motivsi dalam belajar dan pembelajaran , antara
lain yaitu:
1. Menentukan
hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar.
2. Memperjelas
tujuan belajar yang hendak dicapai.
3. Menentukan
ragam kendali terhadap rangsangan belajar.
4. Menentukan
ketekunan belajar.
G. Teknik-teknik
motivasi dalam pembelajaran.
Beberapa
teknik motivasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran sebagai berikut:
1
Pernyataan penghargaan secara verbal.
2
Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan.
3
Menimbulkan rasa ingin tahu.
4
Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa.
5
Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa.
6
Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh
dalam belajar.
7
Gunakan kaitan yang unik dan tak terduga untuk menerapkan suatu
konsep dan prinsip yang dipahami.
8
Menuntut siswa untuk menggunakan hal-hal yang dipelajari sebelum
nya.
9
Menggunakan simulasi dan permainan.
10
Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemahiran nya
didepan umum.
11
Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan dan
keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar.
12
Memahami iklim social dalam sekolah .
13
Memanfaatkan kewibawaan guru secara tepat.
14
Mempadukan motif-motif yang kuat.
15
Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai.
16
Merumuskan tujuan-tujuan sementara.
17
Memberitahukan hasil kerja yang telah dicapai.
18
Membuat suasana persaingan yang sehat diantara para siswa.
19
Mengembangkan persaingan dengan diri sendiri.
20
Memberikan contoh yang positif.
H. Motivasi Dalam
Pembelajaran di kelas
Ada
sejumlah indikator untuk mengetahui siswa yang
memiliki motivasi dalam proses pembelajaran diantaranya:
1. Memeiliki
gairah yang tinggi
2. Penuh
semangat
3. Memilki
rasa penasran atau rasa ingin tahu yang tinggi
4. Mampu
“berjalansendiri” ketiaka guru meminta siswa mengerjakan sesuatu
5. Memniliki
rasa percaya diri
6. Memilki
konsentrasi yang tinggi
7. Kesulitan
dianggap sebagai tantangan yang harus diahdapi
8. Memilki
kesabaran dan daya juang yang tinggi
Namun, ada juga sejumlah indikator siswa
yang memilaki motivasi rendah yaitu:
1. Perhatian
terhada pelajaran kurang
2. Semanga
juangnya rendah
3. Mengerjakan
sesuatu merasa nenjadi beban yang berat
4. Sulit
untuk bias jalan sendiri bila mendapat tugas
5. Memilki
ketergantungan pada orang lain
6. Merasa
bias berjalan bila “dipaksa”
7. Memilki
konsentrasi yang kurang
8. Mereka
cendrung menjdi pembuatkegaduhan
9. Mudah
berkeluh kesah dam pesimis ketiaka mengahdapi kesulitan.
BAB
IV
RANCANGAN
SOLUSI
A. Proses
pembelajaran untuk mengembangkan motivasi belajar anak didik
Untuk
membangun dan mengembangkan motivasi belajar siswa ada sejumlah cara yang dapat
dilakukan guru didalam kelas diantaranya:
a)
Memberikan ganjaran kepada siswa untuk pekerjaan yang
harus diselesaikan
b)
Target pencapaian harus jelas
c)
Kembangkan suasana yang memungkinkansiswa merasa diterima
dan didukung
d)
Usahakan merespon pertanyaan siswa secara positif, dan
segera memberiakan pujian kepada siswa yang mampu
memberikan pertanyaan dengan baik
e)
Jangan memberikan tugas diluar kemampuan siswa
f)
Mengenalkan pada siswa tentang “ketuntasan belajar”
g)
Menciptakan kompetisi yang terlalu intens diantara siswa
h)
Menunjukkan kemampuan munguasai bahan yang diajarkan,
antusianisme, dan menarik dalam menyampikan pelajaran.
B.
Pengembangan motivasi anak didik dengan “latihan motivasi
diri”
Pengembangan motivasi belajar
anak didik dapat dilakukan langsung oleh guru, dapat juga dilakukan langsung
oleh siswa itu sendiri dengan menggunakan “ model latihan motivasi diri”.
Dengan menggunakan latiahan motivasi diri, siswa dituntut secara aktif untuk
mengembangakan motivasi belajarnya sendiri melalui aktivutas sendiri dan
memantaunya sendiri.
Mengembangakn motivasi belajar
dengan menggunakan model latiahan motivasi diri terdapat enam macam kegiatan
yang harus dilakukan siswa, yaitu:
1. Mengembangkan motivasi
intrinsik
Motivasi jenis
ini sangat penting untuk dikembangakan dalam proses pembelajaran karena
motivasi ini muncul secara alami dari dalam diri siswa. Kegiatan utama yang
harus dilakikan adalah.
a)
Menulis tiga alas an mengapa belajar, dengan mempokoskan
pada kebutuhan, ras igai tahu, dan kenyamanan dalam belajar.
b)
Memikirkan tentang apa yang akan dilakukan dalam belajar
2. Membantu motivasi
ekstrinsik
Motivasi ektrinsik adalah motivasi yang datang dari luar diri siswa dan
tidak seefektif motivasi intrinsik karena didalamnya hanya mencakup tujuan,
nilai-nilai, dan minat orang lain yang dapat mempengruhi diri siswa. Oleh
karena itu peliharalah alasan motivasi intrinsic dalam pembelajaran.
3. Mendiskripsikan kegiatan
Kegiatan yang
dilakukan siswa disini adalah mendiskripsikan kegiatan apa saja yang dilakukan untuk
mengembangkan motivasi belajar. Disini kejujuran sangatlah dituntut agar
mendapat hasil yang maksimal. Format deskrifsi kegiatan adalah:
Kembangkan Motivasi (deskripsi kegiatan)
Tanggal :
Adakah urutan-urutan belajar kamu?
|
Uraikan disini
|
Berapa lama
waktu yang kamu perlukan
untuk melakukan kegiatan ini?
|
Uraikan disini
|
Siapa
narasumbernya?
|
Uraikan disini
|
Apa saja
yang dijadikan sumber informasi dalam belajar?
|
Uraikan disini
|
Bagaimana saya akan
dapat menguasai apa yang
saya pelajari?
|
Uraikan disini
|
Kapan saya
mencatat kemajuan belajar
saya dalam belajar?
|
Uraikan disini
|
Ganjaran apa
saja yang saya berikan
pada diri say jika memperoeh kemajuan dalam belajar?
|
Uraikan disini
|
Kemana saya harus
pergi jika tidak
memperoleh kemajuan seperti yang saya inginkan?
|
Uraikan disini
|
4.
Memantau dan
mendeskripsikan kemajuan kegiatan
Dengan
memantau dan mendiskripsikan kemajuan
kegiatan ini, siswa akan mengetahui dengan sendirinya sampai dimana kemajuan yang telah di capai serta kekurangan-kekurangan yang masih ada.
5.
Memilih mentor
Dalam
mengembangkan motivasi belajar siswa perlu seorang mentor. Mentor ini bukan saja
sangat diperlukan oleh siswa yang mengalmi kesulitan dalam latihan
mengembangkan motivasi diri saja, tetapi juga diperlukan semua siswa. Untuk
memperoleh mentor yang efektif dalam membantu siswa, perlu dikembangkan
kreterie menor yang baik. Mentor yang baik adalah mentor yang mempunyai
kreteria sebagai berikut:
ü Menjadi orang
yang dipercaya anak
ü Memahami
motivasi anak
ü Memahamai
kegiatan anak
ü Memberikan
dorongan tanpa memberikan penilaian
ü Mampu
memberkan cara-cara mengatasi hambatan
6.
Membuat kesimpulan
Kegiatan
terakhir dalam latihan mengembangakan motivasi diri adalah kembuat kesimpulan
dari keseluruhan kegiatan yang dilakukan. Dengan kesimpuan ini dapat diketahui
sampai dimana keefektifan diri siswa selama berlatih mengembangakan motivasi
belajar sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
Sukdinata Syaodih Nana. 2009. Landasan
Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Asrori Muhammad. Psikologi
Pembelajaran. Bandung: Walana Prima,2008.
Purwanto Ngalim. Psikologi
pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 200.
Hamalik, Umar. Proses Belajar
Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara, 2001.
Sardiman. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grapindo Persada, 2007.